Kamis, 25 Januari 2018

GREEN MATERIAL



Green Material dalam Green Building
Description: E:\tugas kuliah\SEMESTER 7\arling ngulang\jpg\Slowpoke-Cafe-Sasufi-12.jpg
Green Material memiliki arti yang lebih luas dari sekedar ramah lingkungan. Pengertian material ramah lingkungan sendiri pada umumnya menyangkut dari sisi produk material itu sendiri. Bahwa, material ramah lingkungan adalah material yang pada saat digunakan dan dibuang, tidak memiliki potensi merusak lingkungan dan mengganggu kesehatan. Sedangkan, Green Material memiliki pengertian lebih besar selain hanya dari sisi produk materialnya saja yang ramah lingkungan. Tetapi, juga meninjau sumber materialnya 
Produk-produk Green Material juga tidak dapat saling berdiri sendiri, memerlukan kombinasi dari pemilihan material Green yang sebaiknya telah dikonsultasikan kepada ahli Green Building. Misalnya dalam membangun sebuah dinding. Dinding tersebut dapat dikatakan Green apabila menggunakan bahan dinding utama (misalnya batako, kayu, gipsum) yang Green, menggunakan insulasi panas yang Green, menggunakan cat/coating yang Green, hingga menggunakan panel akustik dan hiasan dinding yang Green. Apabila hal tersebut diterapkan di seluruh bangunan, ditambah analisis penggunaan listrik, analisis desain pasif, hingga survey kenyamanan penghuninya, bangunan tersebut dapat menjadi sebuah Green Building. 
Material dan bahan bangunan ramah lingkungan
Pemanfaatan material bekas atau sisa untuk bahan renovasi bangunan juga dapat menghasilkan bangunan yang indah dan fungsional. Kusen, daun pintu atau jendela, kaca, teraso, hingga tangga dan pagar besi bekas masih bisa dirapikan, diberi sentuhan baru, dan dipakai ulang yang dapat memberikan suasana baru pada bangunan. Lebih murah dan tetap kuat.
Material ramah lingkungan memiliki kriteria sebagai berikut;
a. tidak beracun, sebelum maupun sesudah digunakan
b. dalam proses pembuatannya tidak memproduksi zat-zat berbahaya bagi lingkungan
c. dapat menghubungkan kita dengan alam, dalam arti kita makin dekat dengan alam karena kesan alami dari material tersebut (misalnya bata mengingatkan kita pada tanah, kayu pada pepohonan)
d. bisa didapatkan dengan mudah dan dekat (tidak memerlukan ongkos atau proses memindahkan yang besar, karena menghemat energi BBM untuk memindahkan material tersebut ke lokasi pembangunan)
e. bahan material yang dapat terurai dengan mudah secara alami
Material yang ramah lingkungan menurut kriteria diatas misalnya; batu bata, semen, batu alam, keramik lokal, kayu, dan sebagainya. Ramah lingkungan atau tidaknya material bisa diukur dari kriteria tersebut atau dari salah satu kriteria saja, seperti kayu yang makin sulit didapat, tapi bila dipakai dengan hemat dan benar bisa membuat kita merasa makin dekat dengan alam karena mengingatkan kita pada tumbuh-tumbuhan.
Semen, keramik, batu bata, aluminium, kaca, dan baja sebagai bahan baku utama dalam pembuatan sebuah bangunan berperan penting dalam mewujudkan konsep bangunan ramah lingkungan.
Untuk kerangka bangunan utama dan atap, kini material kayu sudah mulai digantikan material baja ringan. Isu penebangan liar (illegal logging) akibat pembabatan kayu hutan yang tak terkendali menempatkan bangunan berbahan kayu mulai berkurang sebagai wujud kepedulian dan keprihatinan terhadap penebangan kayu dan kelestarian bumi. Peran kayu pun perlahan mulai digantikan oleh baja ringan dan aluminium.
Baja ringan dapat dipilih berdasarkan beberapa tingkatan kualitas tergantung dari bahan bakunya. Rangka atap dan bangunan dari baja memiliki keunggulan lebih kuat, antikarat, antikeropos, antirayap, lentur, mudah dipasang, dan lebih ringan sehingga tidak membebani konstruksi dan fondasi, serta dapat dipasang dengan perhitungan desain arsitektur dan kalkulasi teknik sipil.
Kusen jendela dan pintu juga sudah mulai menggunakan bahan aluminium sebagai generasi bahan bangunan masa datang. Aluminium memiliki keunggulan dapat didaur ulang (digunakan ulang), bebas racun dan zat pemicu kanker, bebas perawatan dan praktis (sesuai gaya hidup modern), dengan desain insulasi khusus mengurangi transmisi panas dan bising (hemat energi, hemat biaya), lebih kuat, tahan lama, antikarat, tidak perlu diganti sama sekali hanya karet pengganjal saja, tersedia beragam warna, bentuk, dan ukuran dengan tekstur variasi (klasik, kayu).
Bahan dinding dipilih yang mampu menyerap panas matahari dengan baik. Batu bata alami atau fabrikasi batu bata ringan (campuran pasir, kapur, semen, dan bahan lain) memiliki karakteristik tahan api, kuat terhadap tekanan tinggi, daya serap air rendah, kedap suara, dan menyerap panas matahari secara signifikan.
Kehalusan permukaan dan warna bahan bangunan sangat menentukan iklim mikro di sekitar bangunan, warna cerah dan permukaan licin adalah pemantul sinar matahari yang baik dan menaikkan suhu sekitar. Warna gelap dan permukaan kasar akan membantu meredam dan menyerap sinar dan panas matahari. Bahan bangunan berpori mudah meluncurkan panas dan meluncurkannya kembali jika suhu udara disekitarnya menurun. Sangat bijaksana jika memanfaatkan bahan-bahan bangunan alami seperti aslinya untuk pelapis dinding dan lantai luar.
Berikiut adalah contoh contoh pemanfaatan bahan bangunan alami (ramah lingkungan):                

  • GENTENG SEJUK
Description: E:\tugas kuliah\SEMESTER 7\arling ngulang\jpg\affordable-building-materials-from-recycled-waste.jpg
Genteng semen ijuk adalah genteng beton yang dibuat  dengan  campuran pasir, semen dan ijuk sebagai bahan pengisi.
Manfaat
  • Menunjang program pembangunan RS/RSS dan Rusun
  • Menciptakan lapangan kerja
  • Digunakan sebagai penutup atap
Spesifikasi Teknis
 Bahan baku 
:
 semen + ijuk + pasir
 Ukuran
:
 38 x 23 1.2 cm
 Berat
:
 2.5 kg/bh
 Beban Lentur 
:
 80 kg/cm2


  • PANEL SERAT TEBU
 Description: E:\tugas kuliah\SEMESTER 7\arling ngulang\jpg\tinjauan pustaka oriented strand board.jpg

Pengembangan bahan bangunan dari limbah tebu menjadi papan serat tebu
Manfaat
  • Menunjang program pembangunan RS/RSS dan Rusun
  • Mengurangi pencemaran lingkungan
  • Menciptakan lapangan kerja
  • Digunakan untuk langit-langit dan dinding partisi non-struktural
Spesifikasi Teknis
 Bahan baku
 :
 ampas tebu + semen
 Ukuran
 :
 240 x 60 x 2.5 cm
 Kuat Lentur
 :
 40 – 50 kg/cm2


·         PAPAN SEKAM PADI

Description: E:\tugas kuliah\SEMESTER 7\arling ngulang\jpg\2012-10-15 11.48.20.jpg
Salah satu pengembangan bahan bangunan dari limbah sekam padi menjadi Papan Sekam Padi
Manfaat
  • Menunjang program pembangunan RS/RSS dan Rusun
  • Mengurangi pencernaran lingkungan
  • Menciptakan lapangan kerja
  • Digunakan untuk langit-langit dan dinding partisi non-strukutral
Proses Pembuatan
Sekam padi direndam dalam air atau dapat langsung digiling, dicampur dengan semen,dicetak dengan alat manual. Proporsi campuran = 1 semen : 4 sekam padi atau maksimum 20%






  • SAWIT BLOCK
  • Description: E:\tugas kuliah\SEMESTER 7\arling ngulang\jpg\screen-12-25-0427-10-2016.png
Pengembangan bahan bangunan dari limbah SAWIT menjadi Conblock.
Manfaat
  • Menunjang program pembangunan RS/RSS dan Rusun
  • Mengurangi pencemaran lingkungan
  • Menciptakan lapangan kerja
  • Digunakan untuk dinding partisi non-struktural
Spesifikasi Teknis
 Komposisi camp.
 :
 1 PC : 6 Agregat ( 20% Limbah + 80% Pasir)
 Ukuran
 :
 8 x 20 x 40 cm
 Kuat Lentur
 :
 25 kg – 35 kg / cm2
·      



·        Papercrate (kertas bekas sebagai bahan dinding)
Description: E:\tugas kuliah\SEMESTER 7\arling ngulang\jpg\slab01.jpg
Kertas bekas yang dimaksud disini adalah berupa kertas yang mempunyai tekstur kasar seperti kertas Koran atau kardus, yang dihancurkan menjadi semacam bubur kertas dan diolah lagi menjadi bata kertas agar dapat digunakan untuk penggunaan lebih lanjut sebagai material bahan bangunan.
SPESIFIKASI KERTAS BEKAS (PAPERCRATE)
· Mempunyai massa dan berat yang sangat ringan
· Bersifat lembek, sehingga mudah dibentuk
· Cukup kuat dalam menahan gaya vertikal
· Mempunyai bentuk yang ramping, sehingga memudahkan dalam pengemasan dan distribusinya
KELEBIHAN PENERAPAN KERTAS BEKAS (PAPERCRATE) PADA DINDING
  • Mampu menyerap panas
  • Meredam suara / kebisingan
  • Tidak mengandung racun
  • Biaya produksi murah
  • Daya kering yang cepat
  • Penggunaan semen yang sedikit.

·         Linoleum: Bahan Pelapis Lantai Ramah Lingkungan
Description: E:\tugas kuliah\SEMESTER 7\arling ngulang\jpg\linoleum-flooring.jpg
Bahannya elastis, tersusun dari material anorganik dan organik. Pilihan warna dan ragam yang banyak memberi keuntungan untuk desain-desain masa kini. Bahan pelapis lantai ini populer di Eropa. Banyak pilihan warna dan desainnya. Produk ini bisa menjadi alternatif bahan untuk lantai rumah kita, lantai area komersial, bahkan rumah sakit karena mudah dipasang, dirawat, dan dibersihkan. Untuk memasangnya hanya butuh permukaan rata seperti lantai semen, lalu diberi perekat khusus. Kalau mau afdol, perekatnya juga pakai  yang  ramah lingkungan.  
            Sebagai bahan lantai, jika tak lagi dibutuhkan, Linoleum   mudah diurai kembali oleh tanah, alias ramah lingkungan. Inilah yang  menjadi salah satu kelebihannya. Standar Eropa yang ketat tentang material ramah lingkungan membuat bahan ini dipergunakan sebagai salah satu alternatif pilihan para desainer. Syarat yang ketat itu bisa dipenuhi oleh bahan pelapis Linoleum ini. Ada satu hal penting juga yang menjadi keunggulan, yaitu daya tahannya terhadap  panas, dan tahan terhadap api lebih baik dari  plastik dan kain.
            Linoleum, bahan yang terbuat dari bahan alami yang terukur dan dihasilkan dari sumber daya yang bisa diperbaharui. Terdapat setidaknya enam bahan utama, linseed oil, rasin, woodfloor, limestone, pigment, jute . Linoleum pada produk lantai terbagi menjadi tiga bentuk produk, yakni marmoleum yang menampilkan motif-motif warna dan corak alami, artoleum yang menampilkan corak kayu, dan Walton yang menghasilkan corak-corak yang memiliki tekstur.
·       
TEMPURUNG KELAPA 
Description: E:\tugas kuliah\SEMESTER 7\arling ngulang\jpg\Gambar-tempurung-kelapa.jpg
Salah satu bagian pohon kelapa yang pada saat ini belum banyak digunakan adalah tempurung kelapa (batok) kelapa. Tempurung kelapa yang banyak dijumpai di pasar-pasar tradisional dari sisa pemecahan buah kelapa saat ini sebagian besar digunakan sebagai bahan bakar. Sebenarnya, tempurung kelapa (atau sisa berupa pecahan-pecahan) dapat ditingkatkan kualitasnya menjadi bahan yang lebih bermanfaat dibanding hanya sebagai bahan bakar saja. Oleh karena itu melalui rekayasa yang tepat, maka tempurung kelapa dapat dibentuk menjadi mozaik ubin bahan bangunan yang antik, unik, alami dan menarik 
SPESIFIKASI TEMPURUNG KELAPA
  • Mempunyai bentuk asli berupa serat – serat serabut 
  • Cukup empuk dan hangat 
  • Bersifat sedikit tembus pandang sehingga terlihat pengisinya
  • Mampu menyerap panas 
  • Cukup baik untuk aplikasi akustik (menyerap bunyi karena rongga pada serat)
  • Tahan air 
http://materialbahanbangunan.net/bahan-bangunan-yang-ramah-lingkungan/

Selasa, 16 Januari 2018

KETIDAKSESUAIAN LAHAN PARKIR APARTEMEN KALIBATA CITY



KRITIK ARSITEKTUR
Bangunan :  Apartemen kalibata City
Alasan Memilih Bangunan :  Karena banyak yang ketidak sesuaian pada bangunan ini yang menyebabkan lingkungan disekitar juga terkena dampaknya akibat bangunan ini
 




Pelanggaran parkir liar yang massal dilakukan pemilik kendaraan di sekitar Apartemen Kalibata City sepertinya bukan suatu kesengajaan untuk mencari kemudahan. Pasalnya, akibat lahan parkir gedung terbatas, para penghuni maupun tamu justru merasa dilema harus meninggalkan kendaraannya dipinggir jalan.
Perasaan gusar dan khawatir tersebut seperti halnya yang dirasakan oleh Rifai (35) penghuni Tower Dahlia Apartemen Kalibata City. Dirinya mengaku resah lantaran harus merelakan kendaraannya diparkirkan di pinggir jalan akibat area parkir gedung apartemen yang selalu penuh setiap hari.
Pilihan tersebut dikatakannya merupakan langkah terakhir yang diambil para penghuni maupun tamu, mengingat sulitnya untuk mendapatkan lahan parkir, khususnya saat jam pulang kantor sore hari.
Tidak hanya ancaman kehilangan, goresan ataupun penindakan yang selalu mengancam mobil Toyota Avanza hitam miliknya. Tarif parkir yang terlampau mahal di area parkir liar pun sangat memberatkannya.


Hal itu dikarenakan oleh banyak hal seperti 



  1. 1.      Lahan parkir yang tidak sesuai dengan dengan kebutuhan penghuni, hal itu menyebabkan lahan parkir yang seharusnya cukup tetapi tidak memberikan space untuk penghuni yang memiliki kendaraan lebih dari 1
  1. 2.      Peruntukan yang tidak sesuai, apartemen Kalibata City sebenarnya termasuk program pemerintah yaitu hanya untuk warga Jakarta berpenghasilan dibawah 5 juta, tetapi nyatanya banyak yang melanggar hal tersebut, dan banyak penghuni yang berpenghasilan diatas 5 juta. Hal ini yang seharusnya warga yang berpenghasilan dibawah 5 juta membutuhkan parkir hanya untuk 1 mobil dan 1 motor bahkan tidak memiliki mobil, tetapi dengan adanya penghuni yang tidak sesuai ini menyebabkan lahan parkir yang penuh.
  1. 3.      KLB yang tidak sesuai aturan, disebut oleh Ahok bahwa Apartemen Kalibata city melampaui Koefisien Lantai Bangunan hal itu disampaikan bersumber : https://www.merdeka.com/politik/ahok-kesal-kalibata-city-langgar-aturan-bahkan-ada-wanita-simpanan.html


    Hal tersebut menyebabkan membludaknya parkiran yang tersedia di Apartemen Kalibata City, bahkan pemilik apartemen sesekali tidak mendapatkan parkir, hingga harus parkir liar diluar area apartemen
      





Yang menyebabkan berbagai hal seperti, pemilik apartemen sulit untuk memarkir kendaraan mereka, pengunjung atau tamu tidak bisa parkir dengan aman, kendaraan menjadi tidak aman dengan resiko baret bahkan hilang. Lingkungan sekitar pun terkena dampaknya yaitu seperti macet, penuh sesak , jalan menjadi sempit dan lain sebagainya.


Kesimpulan
banyak hal yang harus dipikirkan dalam merancang suatu bangunan yaitu aturan, syarat     dan ketentuan akan menjadi pegangan dalam rancangan, hal itu menghasilkan suatu keeraturan yang sesuai pada hasil rancangan. Maka dalam merancang, bangunan harus sesuai dengan aturan karena dibalik aturan perancangan maka hasilnya adalah keteraturan.